Monday, May 2, 2016

SUDAH BERAPA LAMA SAJADAH ANDA TIDAK DICUCI

Kebiasaan, perbuatan yang diulang-ulang,  seringkali kali membentuk pola perilaku yang dianggap benar. Walaupun kebiasaan itu tidak kita pertanyaan.

Mempertanyakan kebiasaan yang sudah mendarah daging bukanlah suatu kesalahan atau hal yang tidak biasa (aneh), tetapi barangkali dapat menyelamatkan kita dari perbuatan yang salah.

Kebersihan dan kesuciaan dari tempat ibadah adalah hal yang mutlak, tapi apakah pernah saudara mempertanyakan kapan terakhir kali sajadah dicuci.

Kebutuhan tuntutan hidup modern kadangkala tidak membuat hidup menjadi lebih baik. Apakah saudara memperhatikan masjid-masjid modern dilapisi dengan karpet dan tidak lagi beralaskan keramik?

Apakah saudara mempertanyakan dalam hati saudara, kapan terakhir kali karpet atau sajadah dicuci?

Kesederhanaan dalam ibadah, baik itu pakaian dan tempat beribadah, kadangkala mempunyai nilai lebih daripada memenuhi tuntutan hidup yang modern. Apakah masalah lantai masjid hanya beralaskan keramik yang mudah dicuci dan tidak memakan biaya operasional yang mahal?

Karpet yang bau dan kusam, berbulan-bulan tidak dicuci, masih dianggap hal yang biasa dan tidak akan mempengaruhi ibadah shalat kaum muslim. Padahal dengan adanya corak-corak gambar, bau, dan kusam (jarang dicuci atau kena air bocoran atap) membuat nilai ibadah menjadi tidak berkualitas.
Mari setiap ibadah yang dilakukan kembali kita pertanyakan dalam diri kita, apakah ibadah kita sudah sempurna?

Apakah sempurna bilamana sajadah kita tidak tahu kapan terakhir kali dicucinya?


(refleksi kehidupan seorang muslim)